Cari Blog Ini

Jumat, 15 Oktober 2010

Prakiraan Cuaca Ekstrem hingga Februari 2011


KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Ilustrasi.
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah menggelar rapat koordinasi tentang antisipasi terhadap iklim dan cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi di Indonesia hingga Januari atau Februari 2011akibat dampak pemanasan global yang juga melanda dunia.

"Cuaca ekstrem diprediksi akan berlangsung hingga awal tahun depan. Karena itu, sasaran rakor adalah untuk mengatasi dampak iklim dan cuaca ekstrem yang belakangan ini sudah dirasakan oleh masyarakat luas," kata Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Jakarta, Senin (4/10/2010).

Seusai memimpin rapat koordinasi tentang antisipasi terhadap iklim dan cuaca ekstrem di Kantor Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan, Agung Laksono mengatakan, tujuan rakor juga untuk menentukan langkah-langkah lanjutan yang harus dilakukan oleh setiap kementerian atau lembaga terkait.

Menurut dia, kondisi Indonesia, selain memiliki keunggulan strategis, juga rentan terhadap bencana alam yang disebabkan fenomena cuaca dan iklim ekstrem serta gempa bumi.

Berdasarkan kajian panel antar-pemerintah mengenai iklim, aktivitas manusia merupakan penyebab meningkatnya suhu global yang memicu perubahan iklim yang ditandai dengan perubahan pola curah hujan, cuaca lebih ekstrem, naiknya paras air laut, bencana kekeringan, badai, banjir, gelombang panas, dan kebakaran hutan secara luas.

"Cuaca ekstrem dan perubahan pola curah hujan bisa berdampak pada gagal panen dan menyebabkan rawan pangan, gelombang tinggi yang membahayakan nelayan, banjir, dan lain sebagainya," katanya.

Menurut Agung Laksono, perubahan iklim dan cuaca ekstrem, selain memunculkan berbagai wabah penyakit dan gangguan kesehatan lainnya, juga akan berdampak pada para petani, yakni perubahan pola tanam dan gagal panen serta para nelayan yang tidak berani melaut akibat ombak tinggi. "Hal tersebut jika tidak segera diantisipasi akan menimbulkan kerawanan sosial," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah merasa perlu meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan masyarakat terhadap karakteristik dan sistem peringatan dini berbagai dampak yang diakibatkan oleh fenomena cuaca dan iklim ekstrem melalui upaya mitigasi, adaptasi, dan penguatan kelembagaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar